Batavia 1943

Hibah ini merupakan bagian dari program USAID IFAC (Indonesia Forest Climate Support Project) dalam bidang perubahan iklim, pengelolaan hutan berkelanjutan, serta mengurangi emisi karbon. Program ini juga ditujukan untuk membantu pemerintah pusat dalam meningkatkan keahlian pemerintah daerah, masyarakat madani, serta sektor swasta dalam bidang konservasi serta pengelolaan sumber daya hutan, keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.

Direktur USAID, Glen Andres, di Kabupaten Ketapang pada Senin, 30 April 2012, mengatakan program itu melingkupi hutan Kalbar seluas empat juta hektar. Program itu, ujarnya, ditekankan pada pemberdayaan masyarakat di areal hutan.

USAID dalam program ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan tujuh perusahaan penebangan kayu dalam hal manajemen konsesi penebangan hutan serta mengurangi dampak negatifnya terhadap hutan lokal. Pembibitan tanaman karet dan program petani di Kecamatan Banama Tingang. Kemitraan serupa juga akan dilakukan dengan pemerintah daerah Kabupaten Ketapang, Melawi, Kayong Utara, Sintang dan Sekadau.

“USAID berkomitmen untuk bermitra dengan pemerintah daerah di tingkat provinsi dan kabupaten di wilayah ini serta perusahaan penebangan kayu untuk membantu Indonesia mengelola sumber daya alam yang sangat berharga secara berkelanjutan,” ucap  Glenn Anders.

Bupati Sintang, Milton Crosby, mengatakan program USAID IFACS itu dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengelola hutan lestari secara baik di Kalimantan Barat.

"Kita kaya, tapi kita juga harus menjaga lingkungan, mengelola hutan lebih baik lagi. Sistem pemberdayaan pengelolaan hutan dan pemetaan tata ruang wilayah juga harus diupayakan,” kata Milton Crosby.

Sumber  :  http://nasional.vivanews.com