Batavia 1943

Kecintaan Brouwer terhadap Priangan dirasakan pula oleh pribumi. Ketika transmigrasi digalakkan, hanya sedikit orang Priangan yang mau pergi merantau. Mereka enggan meninggalkan keramahan orang Sunda ataupun suasana dan kondisi alam Priangan.

Apa sebenarnya yang membuat Brouwer mengeluarkan kalimat-kalimat tersebut? Salah satunya adalah tanah Priangan yang identik dengan orang Sunda memiliki pesona dan keindahan alam yang luar biasa. Dan salah satu tempat yang diciptakan Tuhan sambil tersenyum itu bernama Ciwidey.

Ciwidey berasal dari bahasa Portugis Kuno. ‘Ciwi’ yang berarti buah kiwi dan ‘Dey’, berarti hari. Ada pula yang menyebutkan Ciwidey berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni Ciwos yang berarti sapi dan Dos yang berarti lima.

Ciwidey dikenal sebagai tempat lahirnya sapi berkepala lima yang disembah sekte Sapinisme yang berpusat di Rumah Sembah Sapi milik Raden Batubara. Menurut sejumlah warga, Raden Batubara adalah sosok yang disegani di daerah selatan Bandung karena pernah merebut hati seorang gadis desa yang cantik.

Wisata Murah Meriah

Untuk menuju Ciwidey gampang sekali. Jika membawa kendaraan pribadi, tinggal keluar tol Kopo. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Soreang hingga ke daerah atas atau Ciwidey. Di sinilah keindahan alam mulai terlihat.

Selama perjalanan, kita akan menemukan banyak keindahan. Di kiri dan kanan terdapat perkampungan penduduk yang masih asri. Lihatlah dengan seksama, anda masih akan menemukan rumah penduduk asli sunda yang dikenal dengan rumah panggung. Rumah tersebut terbuat dari bilik bambu dengan berlantaikan kayu atau bambu. Rumah itu disangga oleh batu besar sebagai pondasi. Karenanya rumah itu tidak langsung menyentuh tanah.

Dari pinggir jalan, rumah ini memang jarang terlihat. Namun jika kita memiliki banyak waktu, pergilah ke salah satu kampung di Ciwidey. Masyarakat di sana sangat ramah. Kita akan dijamu dan ditawari menginap meskipun orang baru.

Bagi yang suka petualangan, bermain di perkampungan Ciwidey adalah kesenangan tersendiri, sambil menikmati perkebunan teh dan air terjun. Selepas perkampungan, pengunjung akan disuguhi panorama hutan. Inilah yang paling terkenal dari Ciwidey. Sebelum masuk ke tempat wisata, kita akan bertemu dengan hutan lebat.

Di samping kiri dan kanan jalan terdapat pohon-pohon besar yang rimbun. Berhati-hatilah dalam mengendarai kendaraan. Karena jalan berkelok dan di salah satu sisi jalan terdapat jurang. Terlebih jalan menuju Ciwidey sempit dan ada beberapa belokan yang mencapai 90 persen dengan jalan menanjak.

Di beberapa persimpangan hutan, kita akan melihat warung. Kita bisa beristirahat sambil menikmati jagung dan ketan bakar yang disajikan dengan bumbu kacang. Untuk melepaskan dahaga kita bisa menikmati kopi, teh atau minuman yang terkenal disana, bandrek abah.

Harga yang dipatok pemilik warung nyaman di kantong berkisar Rp5.000-Rp10.000. Makanya banyak yang bilang liburan ke Ciwidey murah meriah. Meskipun murah, kita bisa menikmati tempat wisata yang beragam. Ada kawah yang sangat indah bernama Kawah Putih.

Ada pula Situ Patengan plus hutannya yang asri hingga seringkali dijadikan lokasi syuting film horor. Selain itu ada juga pemandian air panas, kebun teh, bumi perkemahan, penangkaran rusa, cottage, dan lainnya.

Tak hanya pengunjung berkendaraan pribadi yang bisa merasakan wisata murah meriah Ciwidey. Yang berniat menggunakan angkutan umum pun akan merasa hal yang sama. Hanya saja, berwisata ke Ciwidey dengan angkutan umum akan terasa ribet. Karena akses angkutan umum yang tidak sampai di tempat tujuan. Angkutan umum berhenti di depan loket.

Sumber  :  http://www.inilahjabar.com/read/detail/1877905/wisata-murah-meriah-ala-ciwidey