Posted by : Asep Muharam
Rabu, 21 Maret 2012
Rudal ICBM adalah jenis rudal yang dikembangkan Rusia dengan kemampuan jelajah yang tinggi. Biasanya rudal ini di luncurkan dari
kapal selam miliknya yang sudah di tempatkan pada posisi strategis
sehingga mampu menjangkau target yang jauh sekalipun. Divisi Rocket ICBM
itu sendiri merupakan divisi rudal terbesar di dunia. Hingga saat ini
Rusia memiliki hingga 560 misil dengan hulu
ledak nuklir. Divisi rocket strategis mulai berdiri pada masa perngan
dingin. Dengan maksud untuk melawan serangan roket dan untuk pertahanan
Uni Soviet. Divisi ini juga mengoperasikan rudal ICBM.
Sudah
beberapa tahun yang lalu kapal selam Rusia dengan tenaga Nuklir “Yuri
Dolgoruky” Berhasil melakukan peluncuran rudal balistik Interconinental
RSM-56 Bulava dengan daya jangkau 10.000 Km. Tentunya saat percobaan itu
berlangsung rudal ICBM tersebut sengaja dirancang untuk diluncurkan
dari kapal Selam Borei Class.
Pada kali
ini Rudal ICBM yang dikembangkan Rusia sebagaimana jenis baru tersebut
dirancang kusus untuk menembus system prisai rudal rancangan AS. Adapun
kemampuan lebih dari Rudal ini adalah menggunakan bahan bakar cair
sehingga memiliki kemampuan maneuver lebih baik di bandingkan rudal
sebelumnya. Rencananya rudal tersebut akan memiliki kemampuan untuk
menembus pertahanan AS secara hipotesis. Rencana tersebut disampaikan
oleh panglima kesatuan Rudal Strategis (Strategis Missile Forces/SMF)
Letnan Jendral Sergei Karakayev di Moskow dan berdasarkan pernyataannya
bahwa Rusia akan menguji cobakan sebanyak 11 Rudal.
Rudal-rudal
lama Rusia yang masih menggunakan bahan bakar padat mungkin akan
kesulitan menembus system pertahanan /prisai rudal terbaru AS. Roket
berbahan bakar padat memiliki kelemahan, yakni sekali bahan bakar di
bakar maka seluruh cadangan bahan bakar akan terbakar habis tanpa bisa
dihentiakan. Dengan demikian bahan bakar cair akan lebih efisien karena
pasokan bahan bakar bisa diatur menggunakan pipa dan system katup
sehingga tenaga dorongan roket bisa diubah yang artinya roket akan
memiliki kemampuan maneuver yang baik.
ICBM baru ini akan menggantikan rudal jenis ICBM lama yang mana NATO
menyebutnya Rudal Satan (setan) adapun kemampuan rudal lama itu sama
mengerikannya dengan yang baru tersebut yaitu memiliki kemampuan
mengangkut 10 hulu ledak nuklir dengan jarak jelajah maksimum 11.000 Km.
Pengembangan Rudal ICBM tersebut ada kaitannya dengan hubungan Rusia
dengan As yang kurang mesra akhir-akhir ini akibat dari rencana AS dan
NATO yang ngotot membangun system prisai rudal eropa. Dengan demikian
Rusia merasa terancam dengan system pertahanan tersebut, sementara AS
dan NATO bersikeras system tersebut tidak ditunjukan kepada Rusia tetapi
untuk menangkis serangan rudal dari Negara-negara nakal semacam Iran.
Alasan
tersebut serentak dibalas bahwa menurut Karakayev Iran belum memiliki
tekhnologi maupun potensi untuk membuat rudal-rudal balistik. Meski ada
beberapa berita atau laporan yang mana Iran telah menguji cobakan Rudal
ICBM namun SMF meragukan bahwa rudal-rudal Iran tersebut memeliki
jelajah efektif hingga eropa.
Rusia
masih merencanakan system control rudal balistik generasi keempat (4G)
mulai tahun depan. Sistem control baru ini akan disebar di seluruh pos
Komando baik itu tempat peluncuran tetap hingga fasilitas peluncuran
mobil. Sistem control generasi baru ini dirancang khusus untuk
memastikan kendali yang lebih canggih bagi rudal-rudal nuklir generasi
baru milik Rusia.
Sumber :http://balebalegapleh.blogspot.com/2011/12/inilah-rudal-baru-antarbenua-yang.html