Posted by : Asep Muharam
Senin, 13 Agustus 2012
Ini bukan karena dendam guweh pernah berantem sama kalkun sewaktu mengunjungi di Taman Balekambang Solo lho ya, tapi sudah sejak lama saya dan teman saya ngidam
daging kalkun di Jogja. Setelah dicari-cari, ketemulah tempat makan di
Jogja yang menyediakan hidangan makanan yang terbuat dari daging kalkun.
Tempat makan apakah itu?
Nama tempat makannya adalah Warung
Kalkun Jogja. Eaaa…. Simpel banget yak namanya? Restoran ini sangat
mungil dengan kursi makan yang disediakan hanya beberapa saja. Saking
mungilnya, pertama kali ke sini, saya sempat bingung. “Mana warungnya?”.
Ternyata yang saya masuki adalah warungnya itu sendiri hehehe… Harga
makanannya pun terbilang lumayan wajar.
Warung Kalkun Jogja berlokasi di Jalan
KH Ahmad Dahlan, dekat dengan Malioboro. Dari lampu merah Bank BNI besar
Malioboro, belok ke kanan terus. Setelah sekitar 100 meter dari Bank
BNI Malioboro, di sebelah kiri jalan terdapat warung bertuliskan Warung
Kalkun Jogja (dengan embel-embel “turkey” juga. Turkey=kalkun, bukan
Turkey=Turki).
Rica-rica Kalkun
Ibarat tanaman merindukan hujan, ketika
rica-rica kalkun datang ke meja makan langsung saya sergap karena saking
ngidamnya. Hap…. Beberapa saat kemudian bibir mulai memerah, keringat
mengucur deras, mulut mendesis, dan waktu terasa berhenti sejenak. Bo’
abooooo’…. Ternyata rasa pedasnya sekelas sama oseng-oseng mercon level
10. Dua gelas Es Setup Jambu dan Es Tape belum bisa meredakan rasa pedas
rica-rica kalkun ini. Namun demikian, rasa bumbunya sangat enak lho…
Sebenarnya sang pemilik sudah
memperingatkan dengan tulisan di menunya bahwa rica-rica kalkun
mempunyai rasa yang sangat pedas. Karena memang pada dasarnya bebal
susah diberitahu, ya nekat saja memesan rica-rica kalkun. Padahal daya
tahan pedas perut saya sangat payah lho. Hehehe…
Sup Kalkun
Awalnya saya tidak begitu berminat
dengan Sup Kalkun di sini. “Kalkun kok dibuat sup yeah? Baru denger… ”
Hmmm… Penasaran juga ingin mencicipinya. Ternyata, rasa supnya juga
lezat… Sluurrppp…
Kalkun Panggang
Kemudian kami lihat lagi dong menu
makanannya. Masih dibuat penasaran juga dengan menu kalkun panggangnya.
“Pesan satu porsi mbak, dibungkus ya”. Sesampainya di rumah, si kalkun
panggang langsung saya eksekusi dengan rakus. Rasanya pun juga nikmat.
Bumbunya sangat meresap ke dalam daging kalkun yang mempunyai tekstur
khas… Arggghhh…
Di warung ini terdapat tulisan “Salam kluk kluk kluk”. Memang suara kalkun “kluk… kluk… kluk…” ya? Cadel dong kalkunnya… *eh
Sumber : http://puppytraveler.com/2012/08/07/warung-kalkun-jogja/