Posted by : Asep Muharam
Senin, 20 Agustus 2012
Islam telah mengajarkan kepada manusia yang berakal bahwa kebaikan
mereka terletak pada keridlaan Rabb-Nya, sedangkan keburukan mereka
terletak pada kemurkaan-Nya.
Keridlaan Allah diperoleh dengan
mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Di samping itu, keridlaan &
kemurkaan Allah terletak pada interaksi mereka dengan semua makhluk
secara umum. Sikap ihsan kepada Allah tidak akan terwujud kecuali dengan
berbuat baik kepada makhluk-makhluk-Nya.
Seseorang yang
beribadah kepada Allah dengan menyendiri & kelihatan khusyu' tidak
akan membawa manfaat jika ia masih menyakiti kerabat-kerabatnya,
bersikap jelek kepada tetangganya, memutuskan tali silaturahim,
menfitnah orang lain, mengadu domba, menyengsarakan manusia dan yang
semisalnya. Bahkan juga, ibadah tadi tidaklah bermanfaat baginya jika ia
masih bersikap tidak baik kepada makhluk-makhluk Allah yang lemah,
meskipun terhadap makhluk yang tidak berakal sekalipun.
Seseorang yang beribadah kepada Allah dengan menyendiri & kelihatan
khusyu' tidak akan membawa manfaat jika ia masih menyakiti
kerabat-kerabatnya, . . .
jika ia masih bersikap tidak baik
kepada makhluk-makhluk Allah yang lemah, meskipun terhadap makhluk yang
tidak berakal sekalipun.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda:
دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِي هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا فَلاَ هِيَ
أَطْعَمَتْهَا وَلاَ هِيَ أَرْسَلَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اْلأَرْضِ
حَتَّى مَاتَتْ هَزْلاً
“Seorang wanita masuk Neraka karena
seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak
membiarkannya makan serangga bumi, sehingga mati kelaparan.” (Muttafaq
'Alaih)
Ini adalah kisah wanita Himyariyah Israiliyah yang
mengurung seekor kucing, tetapi dia tidak memberinya makan dan minum
hingga kucing itu mati karena kelaparan dan kehausan.
Ini
menunjukkan keras dan kejamnya tabiat wanita itu, betapa buruk
akhlaknya, dan tiadanya belas kasih di hatinya. Dia sengaja menyakiti.
Jika di hatinya terdapat belas kasih, niscaya dia melepaskan kucing itu.
Dan sepertinya dia mengurungnya sepanjang siang dan malam. Ia merasakan
haus dan lapar dengan suara yang memelas meminta bantuan dan
pertolongan. Suara dengan ciri tersendiri yang dikenal oleh orang-orang
yang mengenal suara. Akan tetapi, hati wanita ini telah membatu dan
tidak terketuk oleh suara pilu kucing itu. Dia tidak menghiraukan
harapan dan impiannya. Suara itu melemah, lalu seterusnya menghilang.
Kucing itu mati. Ia mengadu kepada Tuhannya tentang kezhaliman manusia
yang hatinya keras dan membatu.
Perbuatan ini telah
mencelakakan wanita tersebut, sehingga dia masuk Neraka. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat kucing itu memburu wanita yang
menahannya di Neraka. Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan
tubuhnya. Beliau melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan
kepadanya pada saat shalat gerhana.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihat kucing itu memburu wanita yang menahannya di Neraka.
Bekas-bekas cakaran tergores di wajah dan tubuhnya.
Allah memasukkan wanita tersebut ke dalam neraka karena telah
mendzalimi makhluk Allah & tidak melaksanakan perintah Allah berupa
berbuat baik kepada makhluk-makhluk-Nya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إنَّ الله كَتَبَ الإحسّانَ على كُلِّ شيءٍ، فإذَا قَتَلْتُم فَأَحْسِنُوا
القِتْلَة ، وإذا ذَبَحْتُم فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ ، وليُحِدَّ
أحدُكُمْ شَفْرَتَهُ ، ولْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
"Sesungguhnya Allah
telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika
kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian
menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian menajamkan
pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihan kalian." (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah menyampaikan kepada kita
bahwa kita meraih pahala dengan berbuat baik kepada binatang. Jika dia
enggan memberinya makan yang menjaganya, maka dia harus melepasnya dan
membiarkannya bebas di bumi Allah yang luas. Ia pasti mendapatkan
makanan yang bisa menjaga hidupnya. Lebih-lebih, Allah telah menyediakan
rizki bagi kucing tersebut dari sisa-sisa makanan orang, begitu pula
serangga-serangga yang ditangkapnya.
Pelajaran dan faedah kisah di atas
1. Besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya
dengan memukul dan membunuh. Wanita ini masuk Neraka karena dia menjadi
sebab kematian seekor kucing.
2. Boleh menahan (memelihara)
binatang seperti kucing, burung, dan sebagainya, jika diberi makan dan
minum. Jika tidak mampu atau tidak mau, maka hendaknya melepaskannya dan
membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya
sendiri.
3. Di Akhirat, manusia diadzab sesuai dengan
perbuatannya di dunia. Wanita ini diserang oleh seekor kucing di Neraka
dengan mencakari tubuhnya karena perbuatannya didunia yang menyiksa
kucing tersebut.
Oleh: Purnomo
(Pur/voa-islam.com)