Posted by : Asep Muharam
Senin, 16 Juli 2012
Beijing ,Keterpurukan Amerika Serikat
dan dunia Barat, dijadikan kesempatan bagi China untuk menjadi motor
penggerak ekonomi global. Inilah 10 alasan mengapa China unggul ketimbang para bule.
Menurut Stephen S Roach,
Direktur Non-Eksekutif Morgan Stanley Asia dan akademisi Yale
University, China memang sempat diragukan bisa berada di posisinya saat
ini. Namun, Negeri Tirai Bambu ini tak peduli dan tetap melaju di
jalurnya.
“Negara ini menunjukkan kemajuan
yang luar biasa di masa modern. Sepertinya, mereka akan terus
melakukannya di masa mendatang,” papar penulis ‘The Next Asia’ ini.
Meski banyak terjadi kekhawatiran mengenai pertumbuhan China yang
terlalu cepat atau overheating, ada alasan mengapa sebaiknya tak
melakukan generalisasi terhadap negara dengan jumlah penduduk terbanyak
ini. Berikut 10 alasan versi Roach:
1. Strategi
Sejak
1953, China memiliki rencana pembangunan makro lima tahunan dengan
target dan kebijakan yang jelas untuk mencapainya. Ini sebuah contoh
sukses pembangunan. Kini, mereka telah sampai pada rencana pembangunan
lima tahun yang ke-12.
2. Komitmen
Berkat
Revolusi Budaya pada 1970, kepemimpinan menjadi prioritas utama China
untuk memiliki pemerintahan yang stabil. Komitmen untuk terus
melaksanakannya membuat China sanggup bertarung di tengah krisis global
terakhir pada 2008-2009. Komitmen pula yang membuat negara ini sanggup
melawan inflasi, bubble aset dan masalah kredit.
3. Modal penting
Komitmen
China untuk mencapai stabilitas memiliki ‘gigi’ yang kuat. Reformasi
selama 30 tahun telah menunjukkan perekonomian yang dinamis. Reformasi
korporasi dan pasar finansial menjadi kuncinya. China juga menunjukkan
bahwa mereka belajar amat baik dari masa lalu dan mampu mengubah jalur
bila memang perlu.
4. Tabungan
Kelebihan
tabungan domestik hingga 50%, membawa hasil yang baik. Terutama untk
mendanai investasi perkembangan ekonomi dalam negeri dan menjadi bantal
pengaman mata uang. Sehingga, China terhindar dari kejutan eksternal.
5. Migrasi Prural-urban
Populasi
urban meningkat dari 20% ke 46% dalam 30 tahun terakhir. Selama 20
tahun ke depan, diperkirakan 316 juta penduduk akan pindah menuju ke
kota-kota. Gelombang urbanisasi ini merupakan penopang yang solid untuk
infrastruktur.
6. Konsumsi
Konsumsi
pribadi mencakup 37% PDB China, angka yang paling kecil diantara
ekonomi raksasa lainnya. Dengan fokus pada membuka lapangan kerja,
kenaikan upah, jaring pengaman sosial dan rencana pembangunan lima tahun
tahun, konsumsi bisa naik 5% per 2015.
7. Sektor jasa
Di
China, sektor ini hanya 43% dari PDB atau di bawah rata-rata dunia.
Padahal, sektor jasa merupakan bagian penting dari strategi pro-konsumsi
China. Selama lima tahun ke depan, China menargetkan kenaikan 4% pada
sektor ini.
8. Penanaman modal asing
China
modern menjadi magnet bagi kerjasama global. Investasi semacam ini akan
memberikan akses ke teknologi dan sistem manajemen modern, yang menjadi
katalis pembangunan ekonomi. China akan membuka pintu lebar bagi
pebisnis asing.
9. Pendidikan
Negara
ini tak tanggung-tanggung dalam pembangunan SDM-nya. Tingkat melek
huruf orang dewasa mencapai 95% dan sekolah sekunder mencapai 80%.
Remaja Shanghai usia 15 tahun menjadi juara pertama matematika dan
membaca secara global. Universitas di China meluluskan 1,5 juta insinyur
setiap tahunnya.
10. Inovasi
Pada
2009, terdapat 280 ribu aplikasi paten domestik. Angka ini menempatkan
China di urutan ketiga, setelah AS dan Jepang. Pada saat bersamaan,
negara ini menargetkan beban riset dan pengembangan di PDB ke 2,2% pada
2015.
Ini sesuai dengan rencana
pembangunan lima tahun China yang fokus pada inovasi tujuh sektor
industri, yang mencakup 3% dari PDB China dan ditargetkan menjadi 15%
per 2020 mendatang.
Sumber : http://info-infounik.blogspot.com/2011/06/inilah-10-alasan-mengapa-china-berbeda.html