Posted by : Asep Muharam
Rabu, 02 Mei 2012
Getty Images/Alex Livesey
Dua fans berdiri di depan toko yang menjual cendera mata, seperti
kaus, syal, dan pernak-pernik klub sepak bola, di kota Liverpool,
Inggris, Januari lalu.
Berbagai lini, sepak bola menghasilkan bisnis menggiurkan. Mulai dari bisnis hak siar tayangan televisi, iklan yang memanfaatkan ikon pemain, sampai pada penjualan barang souvenir, dan penjualan replika seragam pemain. Untuk bisnis yang terakhir, ada data menarik.
Perusahaan manufaktur dan penjualan produk Liga Inggris, Sporting iD, mengeluarkan data penjualan seragam pemain dalam peringkat lima besar. Dari data itu diketahui bahwa pemain Manchester United, Wayne Rooney, menempati posisi teratas. Seragam Rooney paling banyak diminati, tidak hanya di Inggris, tetapi juga dalam penjualan global ke seluruh kawasan dunia. Sayangnya, data yang dikeluarkan Sporting iD ini tidak menyebutkan angka penjualan dan keuntungannya.
Penjualan replika seragam Rooney ini mengungguli penjualan seragam pemain Liverpool, Steven Gerrard, dan striker Chelsea, Fernando Torres. Adapun mantan pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo, yang sekarang bermain di Real Madrid, berada di urutan keempat paling populer, dan pemain Chelsea, Frank Lampard, di tempat kelima.
Direktur Penjualan dan Pemasaran Sporting iD, Rob Thayne, mengatakan, permintaan terhadap replika kaus Rooney menunjukkan "tidak berkurang". "Dia sungguh beruntung masuk liga pada 2007 ketika Ruud van Nistelrooy meninggalkan kaus bernomor punggung 10 di Manchester United," katanya.
"Kaus itu merupakan salah satu kebanggaan Wayne, Denis Law, dan nomor 10 tentu merupakan nomor keramat bagi Pele dan Maradona. Rooney tampil dengan kaus bernomor punggung 10 dan populer. Jadi, bukan kejutan jika banyak yang meminta kaus yang bertuliskan namanya," tambahnya.
Besarnya minat penggemar sepak bola terhadap dengan seragam pemain, termasuk di Indonesia, tidak lepas dari strategi publikasi klub. Manchester United termasuk salah satu klub Eropa yang paling agresif membuka pasar di beberapa kawasan, termasuk Asia dan Indonesia.
Kegiatan tur tim MU di sela-sela liburan musim kompetisi menjadi kegiatan positif untuk mengeruk lebih banyak keuntungan. Ini cara yang efektif untuk promosi dan lebih menjalin kedekatan dengan para penggemarnya. Maka dari itu, tak heran jika akhirnya sejumlah klub Liga Spanyol, seperti Real Madrid dan Barcelona, mulai melirik pasar Asia.
Bukan cuma kegiatan tur tim, mereka juga ingin melibatkan ikatan emosional pendukungnya lebih dalam dengan mendirikan sekolah sepak bola. Ekspansi sudah dilakukan, dan dalam beberapa tahun ke depan, mereka tinggal mengeruk keuntungan.
Sumber : http://bola.kompas.com/read/2012/05/01/00443223/Rooney.Lebih.Laris.dari.Gerrard.atau.Torres