Posted by : Asep Muharam
Senin, 28 Mei 2012
Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) meminta penjelasan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan
terkait tragedi kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, Senin 28 Mei
2012.
Di hadapan anggota Komisi V DPR itu, EE Mangindaan memaparkan kronologi kecelakaan yang terjadi pada Rabu 9 Mei 2012 tersebut. Menurut dia, sesuai izin yang diberikan, pada hari itu pesawat Sukhoi itu akan melakukan dua demo terbang, yaitu pada pukul 11.15 WIB dan 14.00 WIB.
"Pada penerbangan pertama, pesawat kembali dengan selamat ke Bandara Halim Perdanakusuma," kata EE Mangindaan dalam rapat itu.
Mangindaan melanjutkan, pada penerbangan kedua, burung besi buatan Rusia itu akan melalui rute dari Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Ratu dan kembali ke Halim. Pesawat itu terbang pada ketinggian 10.000 kaki. Namun, sang pilot kemudian meminta izin untuk turun pada ketinggian 6.000 kaki. "Kemudian diizinkan," kata EE Mangindaan.
Pesawat itu lalu hilang kontak, dan kemudian ditemukan jatuh di Gunung Salak setelah menabrak tebing. Seluruh penumpangnya yang berjumlah 45 orang tewas.
Berikut kronologi detik-detik jatuhnya pesawat Sukhoi:
1. Pukul 14.10 WIB pesawat meminta ijin untuk start engine.
2. Pukul 14.21 WIB pesawat take off melalui runway 06 menuju ketinggian 10.000 kaki.
3. Pukul 14.24 WIB pesawat melakukan kontak dengan ATC Bandar Udara Sukarno-Hatta pada radial 200 Halim Perdanakusuma Very High Frequency Omnidirectional Range (HLM VOR).
4. Pukul 14.26 WIB pesawat meminta izin untuk turun ke ketinggian 6000 kaki.
5. Pukul 14.28 WIB pesawat meminta melakukan memutar 360 derajat orbit right di atas training area Atang Sanjaya.
6. Pukul 14.52 WIB ATC BSH memanggil pesawat karena tidak terlihat pada monitor radar.
7. Pukul 14.55 WIB STC BSH melaporkan kejadian hilangnya target pada ATS coordinator.
8. Pukul 15.35 WIB ditetapkan uncertainty phase.
9. Pukul 16.05 WIB ATC BSH menghubungi SAR.
10. Pukul 16.55 WIB ditetapkan kondisi alerting phase
11. Pukul 18.22 WIB ditetapkan kondisi destress phase karena bahan bakar dinyatakan habis.
Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/317710-kronologi-jatuhnya-sukhoi-menurut-menhub