Batavia 1943

Merdeka.com berusaha menghubungi telepon seluler Zahar pada Rabu (21/11), namun tidak ada nada sambung. Pesan pendek yang dikirim juga belum diterima. Kondisi serupa juga terjadi saat mengontak nomor milik Ahmad Yusuf (penasihat Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah), dan Tahir Nunu.

Kepada merdeka.com yang menemui dia di rumahnya di Kota Gaza, akhir bulan lalu, Zahar mengungkapkan pihaknya memiliki tempat berlindung khusus jika Israel menyerang. "Kami memiliki tempat khusus," kata Zahar tanpa bersedia menjelaskan lebih lanjut di mana lokasi bunker. Namun informasi yang beredar, salah satu ruang bawah tanah itu berada di bawah kompleks Universitas Islam Gaza.

Sejak operasi militer bersandi Tiang Pertahanan dilancarkan, militer Israel mengancam bakal membunuh petinggi Hamas. "Kami menyarankan agar tidak ada anggota Hamas di level bawah atau pemimpin senior muncul di atas permukaan tanah," tulis mereka dalam akun Twitter @IDFSpokesperson.

Ancaman itu memang bukan sekadar isapan jempol. Dia hari pertama Operasi Tiang Pertahanan, jet tempur F-16 milik Israel berhasil menewaskan Ahmad al-Jaabari, komandan Brigade Izzudin al-Qassam (sayap militer Hamas).

Israel pun mengejek para pemimpin Hamas yang dianggap pengecut itu. Mereka sempat membajak saluran televisi Al-Quds bikinan Hamas dan menayangkan iklan animasi berbahasa Arab yang menggambarkan pemimpin Hamas seperti tikus bersembunyi dalam lubang.

Hingga sepekan agresi Israel, 138 warga Palestina terbunuh dan hampir seribu lainnya cedera. Sedangkan di pihak Israel baru empat orang tewas dan lebih dari 80 lainnya luka.

Sumber  :  http://www.merdeka.com/dunia/para-pentolan-hamas-di-gaza-masih-tiarap.html