Posted by : Asep Muharam
Jumat, 23 Agustus 2013
Di
jalur kereta api Jakarta-Bandung, ruas antara Purwakarta dan
Padalarang, ada sebuah lokasi peninggalan sejarah yang sering menarik
perhatian para penumpang KA trayek Jakarta-Bandung karena konon banyak
menyimpan kisah-kisah misteri. Tempat ini adalah Terowongan Sasaksaat
yang dulu disebut goa oleh penduduk setempat. Berbagai rumor dan legenda
turut menghiasi “situs” ini, mulai dari aneka kisah mistis yang membuat
bulukuduk berdiri hingga misteri pembuatan terowongan sepanjang hampir
satu kilometer itu dengan waktu yang sangat singkat, hanya satu tahun
(1902-1903) dengan mengandalkan teknologi dan sarana yang ada saat itu.
Jembatan besi mengangkangi lembah di sekitar Sasaksaat. |
Menurut Agus Mulyana, dosen di Universitas Pendidikan Indonesia – Bandung dalam artikel berjudul Kuli dan Anemer; keterlibatan orang Cina dalam pembangunan jalan dan jembatan kereta api di Priangan (1878-1924),
mengatakan sebelum pembangunan terowongan dimulai terlebih dulu digelar
upacara sesajian yang bertujuan meminta keselamatan agar dalam
pembangunan terowongan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Pengerjaan terowongan juga diserahkan kepada pemborong khusus dari
Eropa, karena pekerjaan ini membutuhkan teknologi tinggi yang biasa
dikenal sebagai teknologi Belgia.
Peresmian dimulainya pembuatan terowongan Sasaksaat (perhatikan kalimat SLAMAT BOEKA TUNNEL) courtesy: Wpeelen di www.flickr.com |
Medan
yang akan ditembus memang cukup sulit. Lahan diatas bukit memiliki
kadar air yang cukup tinggi, sehingga merembes ke bagian bawah bangunan
terowongan, bahkan bisa menimbulkan longsor. Untuk menanggulangi
rembesan air dilakukan penyemenan di lapisan atas terowongan. Bila air
terus menerus mengalir maka lapisan atas terowongan dilapisi dengan
seng. Agar lapisan atas terowongan kuat, penyemenan dilakukan hingga
ketebalan 0,85 m.
Proses pembuatan terowongan courtesy: Wpeelen di www.flickr.com |
courtesy: Wpeelen @ www.flickr.com |
Sumber : http://willylandscape.blogspot.com/2011/08/terowongan-sasaksaat-bagian-1.html