Posted by : Asep Muharam
Sabtu, 14 April 2012
"Pada saat harga minyak dunia naik dari 105 dolar Amerika/barel menjadi 120 dolar Amerika/barel, harga pertamax naik dari Rp10.000/liter menjadi Rp11.000/liter. Dalam beberapa terakhir harga minyak dunia turun, dan hari ini menjadi 103 dolar Amerika," ungkap Ketua Fraksi Amanat Nasional DPRD Kepulauan Riau (Kepri), Yudi Carsana, di Tanjungpinang, Sabtu.
Harga pertamax di Tanjungpinang sejak harga minyak dunia naik menjadi 120 dolar/barel naik menjadi Rp11.000/liter. Harga pertamax hingga sekarang belum diturunkan, meski harga minyak dunia turun drastis.
"Pengusaha pertamax jangan hanya bisa menaikkan harga pertamax, melainkan juga harus dapat menurunkannya. Itu baru adil," ungkapnya.
Yudi yang juga anggota Komisi II DPRD Kepri mengemukakan, pengusaha bahan bakar minyak seharusnya bersikap adil dengan menyesuaikan harga pertamax dengan harga minyak dunia. Jika pengusaha menolak menurunkan harga pertamax, maka dikhawatirkan akan menimbulkan situasi yang tidak kondusif karena menimbulkan penolakan dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ketidakadilan pengusaha itu akan memancing situasi yang tidak kondusif, karena pengusaha sama saja mengabaikan kepentingan konsumen," ujarnya.
Ia juga pemerintah untuk memperhatikan permasalahan tersebut. Pemerintah seharusnya melakukan intervensi terhadap pengusaha yang semata-mata hanya mencari keuntungan.
"Pemerintah harus turun tangan, karena ketidakadilan ini dapat menimbulkan dapat negatif bagi pemerintah. Pemerintah dapat dianggap tidak berpihak kepada konsumen," katanya.
Sumber : http://www.antaranews.com