Hidup di kolong jembatan
atau tinggal di pinggiran rel kereta menjadi salah satu cara masyarakat
miskin bertahan hidup dari kejamnya ibu kota.
Kondisi itulah
yang kini dirasakan oleh seorang pria di China. Namun bedanya, sang pria
yang berasal dari provinsi Jilin itu memilih tinggal di dalam toilet
umum bersama dengan istri dan seorang anaknya yang masih balita.
Zeng
Lingjun mengubah sebuah toilet umum yang sudah tidak terpakai di kota
Shenyang, China bagian timur laut, sebagai rumah tempatnya berteduh.
Ia
tinggal di tempat tersebut sejak enam tahun silam. Zeng Lingjun yang
hanya seorang tukang sepatu memutuskan untuk tinggal di toilet tersebut
setelah mendapatkan informasi dari temannya. Alhasil, ia langsung
meminjam uang dan menyewa toilet itu sebagai tempat tinggalnya.
Agar
tempat yang ditinggalinya nyaman, Zeng menyulap dengan membongkar pintu
dan semua pemisah bilikk dari kayu. Kemudian ia menutupnya dengan papan
dan mengubahnya sebagai kamar tidur. Sementara itu ruang bilik yang
telah dibongkar dijadikan sebagai gudang sekaligus tempat usaha.
Setelah
Zeng menemukan pasangan hidup, ia memutuskan untuk pindak ke sebuah
Apartemen bersama dengan istrinya, namun penghasilannya yang hanya USD
315 (Rp 2,9 juta perbulan) per bulan dianggap tidak mencukupi tingginya
biaya apartemen. Akibatnya ia memutuskan kembali ke tempat tinggal
lamanya di toilet. Kini keduanya telah memiliki seorang anak balita.
Bila bau toiletnya sudah tidak tertahankan, Zeng hanya bisa menyiram
dengan air. Dan walaupun hidupnya terlihat sangat memprihatinkan, namun
keluarga kecil itu mengaku tetap bahagia.
Sumber : http://www.memobee.com