Posted by : Asep Muharam
Jumat, 12 Oktober 2012
coklat. shutterstock
Menteri Pertanian Suswono menyatakan dalam setahun ke depan, pihaknya ingin meningkatkan produktivitas area per hektare dari sebelumnya 500 kilogram menjadi satu juta ton. Pemerintah menyiapkan pola teknik sambung samping.
"Total areal perkebunan kakao yang kita kelola 1,6 juta hektare dengan produksi masih rendah 712 ribu ton. Jika bisa tingkatkan sampai satu juta ton, kita bisa salip Ghana, saat ini nomor 2 dunia," ujarnya di Jakarta Pusat, Jumat (12/10).
Suswono percaya teknik sambung samping bisa meningkatkan hasil panen hingga dua kali lipat. Program yang digalakkan terutama di Sulawesi sebagai produsen 60 persen kakao lokal. Diharapkan efek peningkatan produksi bisa terasa pada 2014.
Selain penyuluhan sistem sambung samping, pemerintah menyiapkan beberapa strategi lain. Diantaranya, perbaikan tanah kakao rakyat sebesar 450 ribu hektar, peremajaan tanaman, intensifikasi, dan rehabilitasi.
"Kita berharap Indonesia dapat menjadi penghasil kakao nomor satu di dunia. Minat petani masih cukup besar. Harga jual kakao kompetitif, sumber benih unggul jg masih banyak," ujarnya.
Saat ini biji kakao bersama olahan coklat menyumbang devisa negara sebesar USD 1,34 miliar. Volume ekspor biji mentah baru mencapai 410 ribu ton.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/indonesia-ingin-jadi-raja-kakao-dunia.html