Posted by : Asep Muharam Minggu, 08 September 2013


Kaitan bulan purnama dengan gempa dan aktivitas gunung berapi memang memicu silang pendapat.

Sebagian orang berpendapat bahwa kejadian gempa dan gunung meletus bertepatan dengan bulan purnama, cuma sekadar kebetulan.

Bagaimanapun juga, beberapa studi telah dilakukan oleh para ilmuwan yang menemukan relasi yang kuat antara bulan purnama dengan meningkatnya aktivitas gunung berapi.

Dari ulasan yang dibuat Badan survei geologi Amerika Serikat USGS, sepasang peneliti bumi pernah membandingkan catatan 680 letusan gunung berapi yang terjadi sejak tahun 1900.


Mereka menyimpulkan, “Kemungkinan terjadinya letusan gunung berapi pada waktu pasang maksimum lebih besar.” Dengan kata lain, kemungkinan gunung berapi akan meletus lebih besar saat bulan purnama.

Penelitian terhadap 52 letusan gunung berapi di Hawaii sejak Januari 1832 menunjukkan pola yang sama. “Hampir dua kali lebih banyak letusan terjadi di dekat waktu pasang maksimum (bulan purnama) daripada waktu pasang minimum.”

Para peneliti dari Hawaiian Volcano Observatory telah menandai bahwa pola periode letusan kawah Pu’u ‘O’o di Hawaii sangat dekat dengan waktu pasang maksimum sampai akhirnya berhenti meletus hingga beberapa hari, yakni pada 1990.

Walaupun ini merupakan korelasi yang menarik, tapi pada penelitian terhadap 52 letusan gunung di Hawaii sejak 1832 itu, secara statistik memang sedikit peluang letusan gunung berapi yang dipicu oleh bulan purnama yakni cuma 1 persen.

Dari total 3900 kali pasang maksimum bulan purnama, 3.850 di antara kejadian bulan purnama tidak berefek apa-apa. Sebab, bagaimanapun, bulan purnama hanya satu dari berbagai macam faktor terjadinya letusan gunung berapi.

Sementara itu, Dalam blognya, Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan efek pasang surut yang diakibatkan oleh bulan purnama, juga mempengaruhi kulit bumi.

“Walau gayanya relatif kecil dibandingkan gaya yang menggerakkan lempeng bumi dan bagian-bagiannya, diyakini bahwa pasang surut berpotensi memicu pelepasan energi yang berdampak gempa atau gunung meletus,” kata Djamaluddin.

Djamaluddin menegaskan, bulan purnama hanya berperan sebagai pemicu dari pelepasan energi itu. “Karena sebenarnya, penumpukan energi sepenuhnya merupakan proses geologis di kulit bumi,” tuturnya.

Berikut ini adalah daftar letusan gunung berapi di Indonesia yang terkait dengan bulan purnama, diambil dari catatan blog Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin.

Letusan Gunung Tanggal Kejadian Bulan Baru/Purnama :
1. Tambora (korban 92.000 orang) 10 – 12 April 1815 Bulan baru (10 April 1815)
2. Krakatau (korban 36.000 orang) 26-28 Agustus 1883 Bulan baru (1 September 1883)
3. Kelud (korban 10.000 orang) 19 Mei 1919 Purnama (15 Mei 1919)
4. Papandayan (korban 3000 orang) 12 Agustus 1772 Purnama, (13 Agustus 1772).

Sumber  : http://forum.viva.co.id/misteri/1195038-hubungan-misterius-antara-bulan-purnama-dengan-gunung-meletus.html

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Páginas vistas en total

Archive

free counters
Blinkie Text Generator at TextSpace.net
Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Followers

Followers

About Me

Foto Saya
Asep Muharam
Lihat profil lengkapku

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blinkie Text Generator at TextSpace.net
free counters
Blinkie Text Generator at TextSpace.net
Blinkie Text Generator at TextSpace.net

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Batavia 1943 -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -